Jakarta, autonomicmaterials.com – “Kalau eyeliner-nya nggak simetris, aku bisa bad mood seharian.”
Kalimat itu diucapkan Nadya, 23 tahun, seorang content creator beauty yang saya temui saat workshop makeup di Jakarta Selatan. Nadya bukan makeup artist profesional. Tapi winged liner? Dia jagonya. Bahkan menurut follower-nya, sayap eyeliner dia bisa jadi alat ukur akurasi NASA.
Dan dia tidak sendiri.
Winged liner—atau “eyeliner bersayap”—sudah jadi ritual harian bagi jutaan perempuan (dan sebagian laki-laki) di seluruh dunia. Garis kecil di ujung mata itu bukan hanya dekorasi. Tapi bisa jadi bentuk kekuatan, identitas, bahkan terapi visual untuk yang memakainya.
Menariknya, si “garis sakti” ini ternyata punya sejarah panjang. Dari Cleopatra di Mesir Kuno sampai Billie Eilish di panggung Grammy, dari make-up drag ke TikTok trend, winged liner adalah evolusi yang terus berputar, tapi tak pernah hilang.
Sejarah Winged Liner—Dari Mata Cleopatra ke Mata Millennials
Siapa sangka, teknik makeup yang hari ini masuk di tutorial 60 detik TikTok ternyata sudah eksis sejak ribuan tahun lalu?
1. Cleopatra dan Kawan-Kawan (Mesir Kuno)
Di zaman Mesir Kuno, kohl—semacam bubuk hitam dari galena—dipakai untuk membuat garis tegas di sekitar mata. Alasannya bukan cuma estetika, tapi juga:
-
Melindungi dari sinar matahari
-
Menolak “mata jahat” atau gangguan spiritual
-
Simbol status dan kekuatan
Cleopatra sering digambarkan dengan eyeliner dramatis memanjang. Yes, itu bentuk paling purba dari winged liner yang kamu pakai hari ini.
2. 1920-an hingga 1960-an: The Glamorous Cat-Eye
-
Era Flapper Girls (1920-an): eyeliner jadi simbol “wanita modern” pertama.
-
1950–60an: Audrey Hepburn, Sophia Loren, dan Brigitte Bardot bikin winged liner jadi lambang feminin tapi fierce.
-
Produk mulai tersedia massal: eyeliner cair, pensil, bahkan kuas dan pot kecil gel liner.
3. 2000-an sampai Sekarang: Dari Emo ke Euphoria
Kamu masih inget Avril Lavigne? Eyeliner tebal hitam pekat? Itu bagian dari era eyeliner rebellion.
Tahun 2020 ke atas, winged liner naik lagi lewat:
-
Euphoria makeup looks (terinspirasi karakter Jules dan Maddy)
-
Tren TikTok seperti “fox eye liner”, “reverse wing”, “floating liner”
-
Cowok pun mulai tampil full makeup, termasuk liner, sebagai bentuk ekspresi non-biner
Winged liner nggak cuma garis. Ia adalah statement pribadi yang berubah sesuai zaman.
Psikologi di Balik Garis Tajam—Kenapa Banyak Orang Merasa “Lengkap” Saat Pakai Winged Liner
Kamu pernah ngerasa aneh kalau keluar rumah tanpa eyeliner?
Atau mungkin kamu tipe yang, meskipun pakai cushion dan blush, tetap merasa wajahmu “nggak jadi” tanpa sayap kecil di ujung mata?
Itu valid. Bahkan ada penjelasan psikologisnya.
Winged Liner dan Persepsi Diri
-
Memberikan definisi pada mata, bikin kamu terlihat lebih “terjaga” atau “alert”.
-
Menimbulkan kesan simetri, yang menurut psikologi estetika bikin wajah lebih atraktif.
-
Memberi kontrol kecil atas sesuatu—di dunia yang chaotic, menguasai satu garis bisa jadi sensasi menenangkan.
“Kadang aku pakai eyeliner bukan buat orang lain, tapi buat ngingetin diriku sendiri bahwa aku masih bisa bikin garis rapi meski hidupku berantakan,” ujar Riri, 27, yang sedang dalam proses healing dari breakup.
Dan ini nyata.
Winged liner menjadi semacam armor visual—kecil tapi powerful. Kamu tidak perlu selalu terlihat bahagia, tapi dengan liner rapi, setidaknya kamu bisa merasa siap.
Teknik, Produk, dan Tips Winged Liner ala Manusia Biasa (Bukan Makeup Artist)
Banyak tutorial winged liner yang bikin kamu mikir: “Gila, kok gampang banget ya dia bikinnya?” Tapi begitu kamu coba sendiri… chaos.
Nah, berikut panduan realistis dan tips manusiawi buat kamu yang masih suka gemetar waktu bikin garis simetris:
Alat Perang:
-
Eyeliner pensil: cocok untuk pemula, hasil natural.
-
Eyeliner spidol/pen: paling gampang buat bikin garis tajam.
-
Eyeliner gel + angled brush: hasilnya tahan lama, tapi butuh skill.
-
Eyeliner cair: untuk tampilan dramatis (dan butuh ketenangan batin).
Teknik Realistis:
-
Mulai dari “dot guide”
Buat titik kecil di ujung mata sebagai panduan arah. Gak harus langsung tarik garis. -
Tarik dari luar ke dalam
Banyak yang merasa lebih presisi kalau mulai dari ujung sayap, bukan dari dalam mata. -
Gunakan stiker/tape
Kalau tangan kamu tremor, bantu pakai selotip kecil sebagai batas luar. Copot pelan-pelan setelah selesai. -
“Clean-up” pakai concealer atau cotton bud
Salah? Gak usah panik. Ambil cotton bud + micellar water. Bersihin, lalu tap concealer di atasnya. Beres.
Variasi Gaya Wing:
-
Classic Wing: timeless dan aman buat segala bentuk mata.
-
Fox Eye: lebih tajam, ditarik ke atas untuk efek lifted.
-
Double Wing: buat efek edgy dan artsy.
-
Floating Liner: buat yang suka eksperimen ala runway.
Pro tip: simpan foto liner terbaikmu di galeri. Itu bisa jadi referensi atau motivasi kalau lagi frustasi nge-wing.
Winged Liner Sebagai Kultur Pop dan Simbol Perlawanan (Yes, Ini Lebih dari Sekadar Makeup)
Bukan berlebihan jika dikatakan winged liner punya makna kultural yang dalam.
Dalam budaya drag, eyeliner tajam adalah alat ekspresi. Di komunitas punk, eyeliner hitam tebal jadi simbol antikemapanan. Di industri musik, seniman seperti Amy Winehouse menjadikan eyeliner bagian dari identitas panggungnya.
Winged Liner dan Komunitas LGBTQ+
Banyak pria gay, non-biner, dan trans mulai tampil dengan winged liner sebagai bentuk penegasan identitas. Di TikTok dan Instagram, kamu akan menemukan ribuan video #boysinliner dengan pesan: “This is not just makeup, this is me.”
Simbol Perlawanan Feminis
Di masa lalu, makeup dianggap “dangkal”. Tapi generasi sekarang menjadikan makeup—termasuk eyeliner—sebagai bentuk reclaiming: “Gue pakai makeup bukan karena disuruh, tapi karena gue mau.”
Winged liner adalah bentuk kecil dari kontrol atas tubuh dan tampilan. Dan kontrol itu adalah kekuatan.
Penutup: Winged Liner Adalah Tentang Kamu, Bukan Tentang Kesempurnaan
Sebagai pembawa berita dan penggemar beauty culture nanastoto, saya sering berpikir: kenapa hal sekecil garis di mata bisa punya efek sebesar itu?
Jawabannya ternyata sederhana.
Karena setiap orang butuh satu hal kecil yang bisa mereka kuasai. Dan kalau garis itu bisa membuatmu merasa lebih hidup, lebih tegas, atau lebih cantik—maka itu bukan sekadar garis.
Itu adalah pernyataan.
Jadi, kalau hari ini kamu gagal bikin liner simetris, atau malah jadi panda look—ya gak apa-apa. Besok kamu coba lagi. Karena sayap yang indah selalu butuh latihan.
Baca Juga Artikel dari: Catkin Powder: Bedak Elegan Nanastoto yang Flawless Seharian!
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Beauty