Tamales: Lezatnya Tradisi goltogel dan Kenangan yang Dibungkus Daun Jagung

Saya masih ingat banget waktu pertama kali nyicipin tamales. Itu bukan di restoran mewah atau festival makanan besar, tapi di rumah teman lama saya yang orang Meksiko. Waktu itu, saya diajak untuk makan malam keluarga mereka. Saat daun jagung itu dibuka, aroma rempah dan dagingnya langsung bikin saya terpikat. Rasanya tuh… comfort food banget!

Waktu itu saya masih bingung, “Ini makanan apa sih? Kok dibungkus daun jagung segala?” Tapi setelah beberapa gigitan, saya mulai paham kenapa banyak orang bilang tamales itu bagian dari budaya, bukan sekadar makanan.

Apa Itu Tamales Sebenarnya?

Chicken Tamales with Mole

Food Tamales adalah makanan tradisional dari Amerika Latin, biasanya terbuat dari adonan jagung yang disebut masa, yang diisi dengan daging, sayuran, atau kadang manisan. Adonan dan isian ini lalu dibungkus daun jagung dan dikukus sampai matang.

Yang bikin menarik, setiap wilayah punya versi sendiri. Di Meksiko, biasanya goltogel isinya daging babi atau ayam dengan saus merah atau hijau. Tapi di Guatemala atau El Salvador, ada yang versi manis pakai kismis dan kelapa. Bahkan, di Amerika Serikat pun, tamales sudah jadi bagian dari budaya kuliner di Texas dan California.

Proses Membuat Tamales Itu Nggak Gampang, Tapi Worth It!

Kalau saya jujur, pernah sekali nekat coba bikin tamales sendiri di rumah. Wah, perjuangan banget, sobat! Mulai dari bikin masa yang teksturnya harus pas (nggak boleh terlalu lembek atau kering), nyiapin daun jagung yang direndam dulu biar lentur, sampai proses ngukusnya yang makan waktu berjam-jam.

Sempat frustrasi karena hasil batch pertama saya terlalu keras, kayak kurang air di adonannya. Tapi dari situ saya belajar satu hal penting: sabar adalah bumbu utama tamales.

Nah, supaya kamu nggak ngalamin kesalahan yang sama, berikut tips dari pengalaman saya:

  • Gunakan mentega atau lemak babi secukupnya biar adonan tetap moist.

  • Tambahkan kaldu ayam saat ngadon, bukan air biasa.

  • Kukus minimal 1,5–2 jam, dan pastikan uapnya stabil.

Makna di Baliknya

Bukan cuma soal rasa, tamales itu simbol kebersamaan. Di banyak keluarga Latin, tamales dibuat rame-rame, terutama menjelang Natal. Mereka sebut acara ini “tamalada”, semacam sesi masak bareng sambil ngobrol dan tertawa. Kebayang dong suasananya? Hangat, penuh cerita, dan penuh cinta.

Saya sendiri sempat diajak sekali ke tamalada oleh teman saya itu. Ternyata, walau saya masih awam, mereka dengan senang hati ngajarin saya membungkus tamales yang benar. Saya sempat salah lipat—daunnya bocor dan masa-nya keluar semua. Tapi mereka malah ketawa dan bilang, “Itu pertanda kamu udah bagian dari keluarga.”

Dan di situ saya sadar, tamales bukan cuma makanan. Dia adalah pengalaman.

Patut Dicoba, Bahkan untuk Kita di Indonesia

Saya tahu mungkin kamu mikir, “Apa hubungannya tamales sama saya?” Tapi menurut saya, tamales tuh kayak lemper versi Latin. Serius! Kita punya ketan, mereka punya masa. Kita bungkus pakai daun pisang, mereka pakai daun jagung. Bahkan sama-sama dikukus!

Karena itulah, saya merasa sangat mungkin diadaptasi ke cita rasa lokal. Saya pernah coba bikin isi ayam bumbu rendang, dan hasilnya lumayan banget! Rasa khas Indonesia tetap terasa, tapi bentuk dan tekniknya ala Latin.

Kita bisa jadiin tamales sebagai cara baru menikmati makanan Indonesia, dengan sentuhan global. Gimana, seru kan?

Tips Praktis Memasak Tamales untuk Pemula

Nah, buat kamu yang penasaran pengin coba, saya rangkum beberapa tips praktis berdasarkan trial-error saya sendiri:

  1. Gunakan Masa Harina: Ini tepung jagung khusus untuk tamales. Biasanya tersedia di toko bahan impor.

  2. Siapkan Isian Lebih Dulu: Biar nggak panik pas masak. Saya biasa pakai ayam suwir bumbu merah atau sisa rendang.

  3. Daun Jagung Kering? Rendam Minimal 1 Jam: Supaya lentur dan nggak sobek pas dibungkus.

  4. Jangan Terlalu Banyak Isian: Karena kalau kelebihan, tamales bisa pecah atau gak matang merata.

  5. Gunakan Kukusan Besar: Penting supaya semua bisa matang bersamaan.

Pelajaran yang Saya Petik dari Tamales

Mungkin ini terdengar klise, tapi tamales ngajarin saya pentingnya kolaborasi dan sabar. Saya dulu termasuk tipe orang yang pengen semuanya cepat selesai. Tapi proses bikin tamales bikin saya refleksi: kalau mau hasil maksimal, ya harus dilakuin dengan hati-hati dan penuh perhatian.

Saya juga belajar untuk nggak takut gagal. Karena waktu pertama saya gagal, saya bisa aja berhenti. Tapi karena saya penasaran dan terus belajar, akhirnya saya bisa bikin yang lebih enak dan lembut.

Tamales di Tengah Arus Kuliner Modern

Di era sekarang, makanan cepat saji dan makanan instan memang mendominasi. Tapi justru itu alasan kenapa jadi spesial. Dia mewakili sesuatu yang dibuat dengan penuh cinta dan waktu. Kalau kamu sedang mencari alasan untuk memperlambat langkah, masak tamales bisa jadi bentuk meditasi yang menyenangkan.

Saya pribadi merasa ada kepuasan tersendiri saat makan sesuatu yang saya buat dari nol, apalagi yang butuh waktu dan usaha kayak tamales ini.

Inspirasi Konten dan Bisnis Kuliner

Buat kamu para food blogger atau pemilik UMKM kuliner, tamales bisa jadi bahan konten yang unik. Karena belum banyak orang Indonesia yang tahu tentang ini. Coba deh bikin video “Eksperimen Bikin Tamales Isian Rendang” atau “Tamales Ala Nusantara”. Dijamin menarik perhatian.

Atau bahkan dijual sebagai produk frozen food. Isinya bisa dimodifikasi sesuai selera lokal—misal isi oncom pedas, ayam betutu, atau bahkan isi tape manis. Siapa tahu jadi tren baru!

Lebih dari Sekadar Makanan

Kalau ada satu hal yang saya ingin kamu ingat dari artikel ini, itu adalah: tamales itu cerita yang bisa dimakan. Setiap lapisan, setiap lipatan daun jagung, menyimpan sejarah, budaya, dan cinta dari mereka yang membuatnya.

Jadi, entah kamu sekadar ingin coba hal baru, belajar resep dari budaya lain, atau bahkan mencari inspirasi bisnis, selalu punya sesuatu untuk ditawarkan.

Dan kalau suatu hari kamu duduk di dapur, melipat daun jagung sambil ngobrol bareng keluarga atau teman, kamu akan tahu: itulah momen di mana tamales benar-benar hidup.
Baca Juga Artikel Berikut: Ikan Ayam Ayam: Si Bintang Laut yang Bikin Kamu Salah Sangka

Author

ide