Jakarta, autonomicmaterials.com – Tren kecantikan selalu bergerak cepat, tapi ada satu yang terus mencuri perhatian dalam beberapa tahun terakhir: kuteks matte finish. Jika dulu kuteks identik dengan kilau glossy yang berkilat, kini banyak orang lebih jatuh hati pada sentuhan doff yang tenang, elegan, dan terasa lebih “classy.”
Tidak sedikit beauty influencer yang menyebut matte nails sebagai “the new chic”. Alasannya sederhana: matte finish punya daya tarik minimalis tapi tetap mewah. Bayangkan saja, kuku berwarna burgundy dengan hasil matte—tanpa perlu kilau berlebihan—sudah cukup membuat tangan terlihat stylish.
Kesan ini makin kuat karena matte identik dengan estetika modern. Di era media sosial, tampilan kuku matte sering viral di Instagram atau TikTok. Banyak konten kreator menunjukkan bagaimana satu lapisan kuteks matte bisa mengubah total gaya mereka. Dari yang awalnya terlihat standar, kuku mendadak tampak seperti aksesori fesyen premium.
Saya pernah mendengar seorang teman yang baru pertama kali mencoba kuteks matte finish. Awalnya dia skeptis, “Ah, kayaknya bakal ngebosenin tanpa kilau.” Tapi setelah mencoba warna hitam matte, reaksinya berubah total. Katanya, “Ternyata malah kelihatan edgy, kayak gaya fashion show!” Itulah bukti nyata bahwa matte bukan sekadar tren sementara, melainkan bagian dari gaya hidup modern yang menekankan kesederhanaan elegan.
Sejarah Singkat Kuteks dan Evolusi Menuju Matte

Bicara soal kuteks, sejarahnya cukup panjang. Dari Mesir Kuno, cat kuku sudah digunakan Cleopatra dengan pewarna alami berbasis henna. Lalu di era Dinasti Ming di Tiongkok, cat kuku dibuat dari campuran lilin lebah, putih telur, hingga getah pohon. Seiring perkembangan zaman, kuteks modern hadir di awal abad ke-20, didorong oleh industri otomotif yang memperkenalkan cat mobil berkilau.
Awalnya, kuteks selalu diidentikkan dengan kilau mengilap. Warna-warna klasik seperti merah, nude, dan pink glossy mendominasi dekade demi dekade. Namun, industri kecantikan tak pernah berhenti bereksperimen. Sekitar awal 2010-an, muncullah formula matte yang langsung mencuri hati banyak pecinta kecantikan.
Brand-brand besar mulai meluncurkan matte top coat—sebuah lapisan bening yang bisa mengubah kuteks glossy menjadi matte hanya dengan sekali sapuan. Dari sinilah popularitas kuteks matte finish meroket. Konsumen merasa mendapatkan dua pilihan dalam satu botol: bisa glossy, bisa juga matte sesuai mood.
Kalau dulu matte dianggap alternatif, kini justru sudah jadi beauty andalan. Bahkan beberapa selebritas Hollywood menjadikannya signature look di red carpet. Dari hitam pekat, nude minimalis, hingga abu-abu industrial—semua tampak lebih modern saat dipoles dengan matte finish.
Daya Tarik Utama: Elegan, Versatile, dan Tahan Lama
Mengapa kuteks matte finish begitu populer? Ada beberapa faktor yang membuatnya digemari:
-
Elegan tanpa Ribet
Matte memberikan kesan halus, tenang, dan dewasa. Cocok untuk mereka yang ingin tampil anggun tanpa terlihat berlebihan. -
Versatile untuk Segala Gaya
Kuteks matte mudah dipadukan, baik dengan busana formal maupun casual. Bahkan, satu warna saja sudah cukup mencuri perhatian. -
Tahan Lama
Banyak pengguna mengaku kuteks matte lebih tahan goresan dibanding glossy. Teksturnya yang doff membuat noda atau retak kecil lebih samar. -
Estetika Modern
Dalam dunia fashion, matte sering dipakai untuk menonjolkan vibe minimalis. Sama halnya dengan kuku—matte membuat tampilan lebih “clean look.”
Sebagai contoh nyata, ada tren ombre matte nails yang booming di kalangan Gen Z. Warna kuku dibuat gradasi, misalnya pink ke ungu, tapi dengan hasil matte. Hasilnya bukan hanya cantik, tapi juga terasa artsy.
Seorang nail artist di Jakarta pernah menceritakan, kliennya yang awalnya hanya mencoba matte sekali, akhirnya ketagihan. Katanya, “Matte bikin kuku kelihatan mewah tanpa harus heboh. Kalau glossy, kadang saya bosan. Tapi matte? Kayak selalu fresh.”
Inspirasi Warna Kuteks Matte Finish
Salah satu daya tarik terbesar kuteks matte adalah fleksibilitas warnanya. Hampir semua warna terlihat lebih sophisticated saat diubah menjadi matte. Berikut beberapa inspirasi populer:
-
Hitam Matte
Memberi kesan edgy dan berani. Cocok untuk mereka yang suka tampil berbeda dan misterius. -
Nude Matte
Simpel dan elegan, sangat pas untuk tampilan sehari-hari atau acara formal. -
Merah Burgundy Matte
Klasik dengan sentuhan glamor. Cocok dipakai saat pesta malam atau dinner romantis. -
Abu-Abu dan Biru Gelap Matte
Warna netral yang memberikan aura modern. Pas untuk mereka yang suka gaya minimalis. -
Pastel Matte
Warna pastel seperti mint, lavender, dan baby pink dengan hasil matte memberi kesan manis tapi tetap dewasa.
Tidak jarang, kuteks matte juga dipadukan dengan aksen glossy di sebagian kuku. Teknik ini disebut mix and match nails, di mana beberapa kuku dibuat matte, sementara yang lain glossy atau diberi glitter. Perpaduan kontras ini menghasilkan tampilan playful sekaligus stylish.
Cara Aplikasikan Kuteks Matte Finish Agar Hasilnya Sempurna
Menggunakan kuteks matte tidak selalu mudah. Ada beberapa trik agar hasilnya maksimal:
-
Persiapan Kuku
Pastikan kuku dalam keadaan bersih, kering, dan terpotong rapi. Matte cenderung menonjolkan ketidaksempurnaan, jadi penting untuk membuat dasar kuku sehalus mungkin. -
Base Coat
Gunakan base coat untuk melindungi kuku dari noda sekaligus membuat kuteks lebih awet. -
Aplikasi Tipis
Oleskan kuteks dalam lapisan tipis. Jangan terlalu tebal karena matte lebih lama mengering. -
Top Coat Matte
Jika kuteks dasar Anda glossy, gunakan matte top coat sebagai sentuhan akhir. -
Hindari Lotion Minyak
Setelah selesai, hindari penggunaan lotion berminyak di sekitar kuku. Minyak bisa membuat matte terlihat mengilap kembali.
Tips ini sering dipraktikkan nail artist profesional. Bahkan, ada yang menyarankan untuk menaruh kuku di bawah cahaya lampu LED sebentar agar hasil matte lebih maksimal dan tahan lama.
Kuteks Matte Finish di Dunia Beauty Indonesia
Di Indonesia, tren kuteks matte finish semakin naik daun. Banyak salon kecantikan di kota besar menawarkan layanan nail art matte dengan variasi desain unik. Dari motif marble, ombre, hingga geometris, semua terlihat lebih modern dengan sentuhan matte.
Brand lokal pun tidak ketinggalan. Beberapa sudah mengeluarkan produk kuteks matte dengan harga terjangkau, sehingga bisa diakses oleh kalangan remaja sekalipun. Kehadiran tren ini juga makin dikuatkan oleh influencer kecantikan yang sering membagikan tutorial matte nails di media sosial.
Salah satu liputan media kecantikan nasional bahkan menyebut matte nails sebagai “tren beauty andalan di tahun ini.” Tidak hanya karena tampilannya keren, tetapi juga karena semakin banyak orang yang mulai peduli dengan detail kecil seperti kuku.
Dari sisi sosial, kuteks matte finish juga punya peran lain. Banyak perempuan merasa lebih percaya diri saat memakai kuteks matte. Ada rasa bangga kecil ketika kuku yang sederhana bisa menjadi pusat perhatian.
Penutup: Matte Nails Sebagai Simbol Beauty Modern
Kuteks matte finish adalah bukti bahwa kecantikan tidak selalu harus berkilau. Justru dalam kesederhanaan dan ketenangan tekstur doff, ada pesona yang elegan. Dari warna hitam edgy, nude minimalis, hingga pastel manis—semua bisa tampil menawan dengan matte.
Lebih dari sekadar tren, matte nails sudah menjadi beauty andalan yang memadukan estetika klasik dengan modernitas. Ia cocok untuk generasi mana pun: dari pekerja kantoran yang ingin tampil profesional, hingga anak muda yang ingin tampil beda di media sosial.
Seperti yang pernah dikatakan seorang nail artist terkenal, “Kuku adalah kanvas kecil. Dengan matte, setiap goresan jadi terlihat lebih bermakna.”
Dan benar saja, kuteks matte finish bukan hanya soal kecantikan luar. Ia adalah simbol gaya hidup modern yang elegan, tahan lama, dan tetap relevan di berbagai era.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Beauty
Baca Juga Artikel Dari: Lip Gloss Natural: Rahasia Bibir Sehat, Berkilau, dan Tampil Alami
