Jakarta, autonomicmaterials.com – Beberapa waktu lalu, saat meliput acara kecantikan di Jakarta, saya bertemu seorang content creator skincare yang berkata sambil tertawa kecil, “Kalau dulu orang cuma pakai toner buat menyegarkan, sekarang toner bisa ‘ngelupasin’ hidup kamu juga.” Candaan itu membuat para pendengarnya tertawa, tetapi intinya benar: dunia skincare sudah berkembang jauh.
Salah satu bintang baru dalam dunia perawatan wajah adalah exfoliating toner—produk sederhana yang bisa membawa perubahan besar jika digunakan dengan benar. Dari remaja hingga dewasa, banyak pecinta skincare menjadikan exfoliating toner sebagai senjata utama untuk menjaga kulit tetap bersih, halus, dan bebas kusam.
Dalam liputan-liputan media kecantikan terbaik di Indonesia, tren penggunaan toner pengelupas ini terus meningkat. Banyak yang mengaku mendapat kulit lebih cerah hanya dalam beberapa minggu, sementara lainnya merasa lebih percaya diri karena tekstur kulit terlihat lebih merata. Namun, tentu saja, exfoliating toner bukan produk yang bisa digunakan sembarangan. Ada ilmunya, ada aturannya, dan ada kesalahan-kesalahan kecil yang sering dilakukan tanpa disadari.
Artikel panjang ini akan membahas exfoliating toner secara mendalam, mulai dari pengertian, manfaat, cara kerja, pemilihan produk sesuai jenis kulit, hingga cara menghindari iritasi—dengan gaya naratif yang hangat dan renyah, seperti obrolan sesama pencinta skincare.
Apa itu Exfoliating Toner? Lebih dari Toner Biasa

Bagi yang baru masuk dunia skincare, istilah exfoliating toner mungkin terdengar sedikit rumit. Tapi sebenarnya, konsepnya cukup sederhana.
A. Definisi Exfoliating Toner
Exfoliating toner adalah toner yang mengandung bahan aktif untuk mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit maupun di dalam pori-pori.
Biasanya toner ini mengandung:
-
AHA (Alpha Hydroxy Acid) seperti glycolic acid, lactic acid
-
BHA (Beta Hydroxy Acid) seperti salicylic acid
-
PHA (Polyhydroxy Acid) yang lebih lembut
Produk ini bekerja lebih efektif dibanding scrub fisik, dan lebih aman untuk pemakaian rutin.
B. Kenapa Disebut “Pengelupasan” tapi Kulit Tidak Selalu Terkelupas?
Banyak pemula berpikir exfoliating toner akan membuat wajah mengelupas seperti ular berganti kulit. Faktanya tidak selalu begitu.
Exfoliasi terjadi secara mikro, tidak selalu terlihat mata.
C. Bedanya dengan Hydrating Toner
Hydrating toner = melembapkan
Exfoliating toner = mengangkat sel kulit mati
Dua toner ini bisa dipakai berdampingan, asal tahu caranya.
Bagaimana Exfoliating Toner Bekerja pada Kulit? (Penjelasan Mudah Dipahami)
Untuk memahami cara kerja toner ini, ada satu analogi yang sering digunakan para dermatologist:
“Bayangkan kulit sebagai jalan raya. Exfoliating toner itu seperti petugas yang membersihkan jalan agar lalu lintas tetap lancar.”
A. Mengangkat Sel Kulit Mati
Sel kulit mati yang menumpuk menyebabkan:
-
wajah kusam
-
pori tersumbat
-
jerawat
-
tekstur kasar
Exfoliating toner meluruhkan sel mati dan mempercepat regenerasi kulit.
B. Membersihkan Pori dari Dalam (Terutama BHA)
Salicylic acid bisa masuk ke dalam pori, melarutkan minyak berlebih dan mencegah komedo.
C. Mempercepat Skin Renewal
AHA mempercepat pergantian sel → kulit lebih cerah, lebih halus.
D. Membantu Penyerapan Skincare Lain
Setelah sel mati hilang, serum dan moisturizer menyerap lebih baik.
Manfaat Exfoliating Toner: Dari Kulit Kusam hingga Jerawat Membandel
Manfaat toner ini sangat terasa terutama untuk kulit bermasalah.
A. Mencerahkan Kulit Kusam
Sel kulit mati terangkat → kulit terlihat cerah natural.
B. Mengurangi Komedo dan Jerawat
BHA membersihkan pori → jerawat lebih jarang muncul.
C. Menghaluskan Tekstur
Area kasar seperti hidung, dagu, dan pipi jadi lebih smooth.
D. Meratakan Warna Kulit
AHA membantu menyamarkan noda bekas jerawat dan hiperpigmentasi ringan.
E. Anti-Aging Ringan
Glycolic acid memicu produksi kolagen → garis halus berkurang.
F. Meminimalisir Pori Tersumbat
Kulit lebih bersih dari kotoran dan minyak.
Jenis-Jenis Exfoliating Toner dan Kapan Digunakan
Tidak semua exfoliating toner cocok untuk semua orang.
A. AHA: Untuk Kulit Kering dan Kusam
Contoh: Glycolic, Lactic
Fungsi: mengangkat sel kulit mati di permukaan
Cocok untuk:
-
kulit kering
-
kulit kusam
-
hiperpigmentasi ringan
B. BHA: Untuk Kulit Berminyak dan Berpori
Contoh: Salicylic Acid
Fungsi: membersihkan pori
Cocok untuk:
-
kulit berminyak
-
komedo
-
jerawat
C. PHA: Paling Lembut
Contoh: Gluconolactone
Cocok untuk:
-
kulit sensitif
-
pemula skincare
Cara Memilih Exfoliating Toner Sesuai Jenis Kulit
Beberapa ahli kecantikan Indonesia selalu menekankan pentingnya memilih produk sesuai kondisi kulit.
A. Kulit Kering
Gunakan: AHA ringan (lactic acid)
Hindari: konsentrasi tinggi
B. Kulit Berminyak
Gunakan: BHA 1–2%
Gunakan bertahap 2–3x seminggu.
C. Kulit Kombinasi
Gunakan: kombinasi AHA-BHA rendah
D. Kulit Sensitif
Gunakan: PHA
Mulai 1x seminggu.
Cara Memakai Exfoliating Toner yang Aman (Agar Tidak Iritasi)
Ini bagian paling penting.
A. Gunakan Maksimal 2–3 Kali Seminggu (Pemula)
Jangan dipakas tiap hari.
Kulit butuh waktu adaptasi.
B. Hindari Kombinasi Bahan yang Terlalu Keras
Jangan dipakai bersamaan dengan:
-
retinol
-
vitamin C konsentrasi tinggi
-
benzoyl peroxide
C. Gunakan Hydrating Toner Setelahnya
Agar kulit tidak kering.
D. Gunakan Sunscreen di Siang Hari
Wajib.
AHA/BHA membuat kulit lebih sensitif UV.
E. Patch Test Dulu
Tes di bagian rahang untuk melihat reaksi.
F. Jangan Dipakai di Kulit yang Sedang Iritasi
Tunggu kulit pulih dulu.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Pakai Exfoliating Toner
Dalam liputan kecantikan, dermatolog sering mengungkapkan kesalahan umum berikut:
A. Over-exfoliation
Kulit jadi:
-
merah
-
perih
-
mengelupas
-
breakout
B. Pakai Banyak Produk Aktif Sekaligus
Kulit jadi lelah.
C. Tidak Pakai Sunscreen
Mengurangi manfaat exfoliasi dan bisa memicu flek.
D. Tidak Konsisten
Hasilnya tidak akan terlihat jika pemakaian tidak teratur.
Kombinasi Terbaik: Exfoliating Toner dan Hydrating Routine
Untuk hasil maksimal:
-
pakai exfoliating toner malam hari
-
lanjutkan dengan hydrating toner
-
gunakan moisturizer rich
Moisturizer membantu menutup proses exfoliasi dan menenangkan kulit.
Tren Penggunaan Exfoliating Toner di Indonesia
Beberapa tren yang muncul:
A. PHA menjadi favorit pemula
Lebih lembut dan cocok untuk kulit Asia.
B. AHA-BHA Toner untuk Acne-Prone Skin
Banyak brand lokal merilis toner ini.
C. Toner Multifungsi
Ada yang menambahkan:
-
niacinamide
-
ceramide
-
hyaluronic acid
D. Skincare Minimalis
Orang lebih memilih step yang efisien, dan exfoliating toner memenuhi kebutuhan itu.
Penutup: Exfoliating Toner adalah Kunci Kulit Lebih Bersih, Cerah, dan Terawat—Jika Digunakan Dengan Bijak
Exfoliating toner adalah produk kecil yang punya dampak besar bagi kesehatan kulit.
Ia membantu mengangkat sel kulit mati, membersihkan pori, dan membuat kulit tampak lebih segar.
Namun seperti pedang bermata dua, exfoliating harus digunakan dengan aturan. Bila benar, hasilnya memukau. Bila salah, iritasi bisa datang tanpa permisi.
Yang penting adalah memahami kebutuhan kulit Anda, memulai secara perlahan, dan konsisten.
Percaya atau tidak, banyak pengguna exfoliating toner yang berkata mereka merasa “kulitnya bernapas lagi”—karena teksturnya lebih halus dan cerah.
Pada akhirnya, exfoliating bukan hanya tentang eksfoliasi.
Ia adalah ritual kecil yang membantu kita merawat diri di tengah aktivitas harian.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Beauty
Baca Juga Artikel Dari: Foam Cleanser: Rahasia Kulit Bersih, Lembut, dan Sehat untuk Rutinitas Skincare Harian yang Lebih Optimal
