Jakarta, autonomicmaterials.com – Ada satu momen yang selalu saya ingat ketika pertama kali meliput acara fashion di Jakarta. Seorang makeup artist senior berkata kepada saya, “Kalau cuma boleh bawa satu produk makeup ke runway, saya bakal pilih concealer under eye. Titik.” Saat itu saya tertawa pelan, tapi setelah melihat bagaimana wajah-wajah model yang kurang tidur bisa tiba-tiba terlihat segar berkat seoles kecil concealer, saya baru benar-benar mengerti maksudnya.
Concealer under eye bukan sekadar alat rias. Ia adalah penyelamat untuk mereka yang sering begadang karena revisi deadline, terjebak macet berjam-jam, atau sekadar punya genetik under eye gelap. Dalam dunia beauty, concealer adalah semacam “magic wand” kecil yang bisa mengubah tampilan wajah dalam hitungan detik.
Yang menarik, tren kecantikan beberapa tahun terakhir mulai bergeser. Banyak publik figur, beauty influencer, hingga media kecantikan besar di Indonesia menggambarkan bahwa orang sekarang lebih suka tampilan natural—fresh, dewy, dan effortless. Dan elemen terpenting dari tampilan natural itu adalah area bawah mata yang tampak cerah dan sehat.
Namun, tidak sedikit orang yang masih kesulitan menemukan concealer under eye yang cocok. Ada yang mengeluh terlalu cakey, terlalu kering, terlalu abu-abu, cepat creasing, atau malah membuat kerutan semakin terlihat. Padahal, kalau dikuasai, concealer bisa jadi efektivitas kecil yang membuat wajah terlihat lebih hidup.
Saya pernah menemani seorang teman yang baru belajar makeup untuk mencari concealer. Ia kebingungan, “Kok ini warnanya kayak oranye ya?” atau “Kenapa yang ini terlalu cair?” Dari pengalaman itu, saya menyadari bahwa memilih concealer ternyata sama rumitnya dengan memilih skincare. Harus paham tekstur, warna, coverage, dan kebutuhan kulit masing-masing.
Melalui artikel ini, saya ingin mengajak Anda memahami concealer under eye secara lebih dalam. Bukan sekadar cara pakainya, tetapi bagaimana memilihnya, memahami formulanya, serta teknik aplikasinya agar hasilnya terlihat natural dan tahan lama.
Kenapa Concealer Under Eye Begitu Penting? Menyelami Struktur dan Tantangan Area Mata

Area bawah mata tidak seperti kulit wajah pada umumnya. Inilah alasan mengapa concealer under eye harus diperlakukan berbeda dan dipilih dengan lebih teliti.
A. Kulit Bawah Mata Lebih Tipis dan Sensitif
Kulit di area ini bisa 40% lebih tipis dibanding area lain. Karena itu:
-
Lebih mudah tampak gelap
-
Lebih mudah tampak lelah
-
Lebih cepat berkerut
Itulah sebabnya concealer yang terlalu matte atau terlalu kering sering membuat area ini terlihat lebih tua.
B. Warna Gelap Bawah Mata Tidak Sama untuk Semua Orang
Penyebabnya bisa bermacam-macam:
-
Genetik
-
Kurang tidur
-
Dehidrasi
-
Hiperpigmentasi
-
Struktur tulang wajah
Media kecantikan nasional kerap membahas fenomena ini—bahwa under eye gelap bisa jadi kombinasi faktor, bukan semata-mata “kurang tidur”.
C. Concealer Adalah Ilusi Optik yang Cerdas
Concealer bukan untuk menghilangkan lingkar mata secara permanen. Ia hanya menyamarkan dengan cara:
-
Mengoreksi warna gelap
-
Memantulkan cahaya
-
Meratakan warna kulit
-
Memberikan ilusi area bawah mata yang lebih halus
Sama seperti lighting di dunia fotografi—concealer adalah pencahayaan buatan untuk wajah.
D. Concealer Under Eye Tidak Bisa Disamakan dengan Concealer Biasa
Sering terjadi kesalahan: orang memakai concealer untuk jerawat pada area bawah mata. Padahal:
-
Concealer jerawat biasanya lebih matte
-
Formulanya lebih thick
-
Bisa membuat under eye terlihat cracked
Karena itu memilih concealer khusus under eye adalah langkah cerdas.
Cara Memilih Concealer Under Eye yang Tepat: Dari Shade, Tekstur, hingga Coverage
Inilah bagian yang paling banyak dicari orang: bagaimana memilih concealer yang benar-benar cocok.
A. Pilih Shade yang Tepat
Banyak orang salah memilih warna sehingga under eye jadi abu-abu atau terlalu terang.
Pedoman sederhana yang sering dipakai MUA:
-
Untuk tampilan natural: pilih concealer 1 shade lebih terang dari foundation
-
Untuk tampilan brightening: pilih 1–2 shade lebih terang
-
Jika under eye sangat gelap: gunakan corrector peach/orange dulu
Tambahan:
Kulit sawo matang biasanya cocok dengan concealer bernuansa peach, sedangkan kulit kuning langsat cocok dengan yellow undertone.
B. Sesuaikan Tekstur dengan Jenis Kulit
-
Kulit kering: pilih concealer creamy, hydrating, atau dewy
-
Kulit berminyak: pilih concealer semi-matte
-
Kulit kombinasi: pilih tekstur natural finish
Concealer cair biasanya lebih natural untuk under eye dibanding concealer padat.
C. Coverage
-
Light coverage: untuk tampilan fresh
-
Medium coverage: paling aman untuk daily
-
Full coverage: cocok untuk acara khusus, tapi rentan creasing
D. Ketahanan (Longevity)
Pilih concealer yang:
-
Tidak cepat luntur
-
Tidak oksidasi
-
Tidak menggumpal
Beberapa produk lokal kini memiliki teknologi “self-setting” sehingga tidak perlu terlalu banyak bedak.
E. Ingredients
Concealer under eye idealnya memiliki:
-
Hyaluronic acid
-
Peptide
-
Vitamin E
-
Squalane
Hindari concealer yang terlalu heavy pada fragrance.
Memilih concealer yang tepat adalah investasi kecil untuk tampilan wajah yang lebih baik.
Teknik Mengaplikasikan Concealer Under Eye agar Hasilnya Natural dan Anti-Cakey
Teknik adalah kunci. Concealer semahal apa pun bisa terlihat jelek jika diaplikasikan dengan cara yang salah.
1. Siapkan Kulit Terlebih Dahulu
Gunakan:
-
Eye cream ringan
-
Hydrating primer (opsional)
Kulit yang lembap membuat concealer lebih mudah menempel.
2. Gunakan Corrector Jika Perlu
Corrector warna peach/orange bekerja untuk meredakan bayangan gelap.
Teknik ini sering digunakan MUA dalam editorial beauty.
3. Aplikasikan dalam Jumlah Sedikit
Teknik “less is more” sangat penting.
Gunakan titik kecil di:
-
Inner corner
-
Outer corner
-
Tengah bawah mata
Kemudian blend menggunakan:
-
Jari manis
-
Beauty sponge
-
Brush kecil
4. Teknik Triangle Undereye Sudah Tidak Relevan
Dulu sempat tren membuat segitiga besar di bawah mata.
Kini teknik itu dianggap:
-
Boros produk
-
Terlalu tebal
-
Rentan cakey
5. Teknik Lift Concealer
Untuk efek wajah lebih segar:
-
Letakkan titik concealer di sudut luar mata ke arah pelipis
-
Blend ke atas
6. Set Tipis dengan Bedak
Gunakan puff atau brush, tapi pastikan:
-
Bedaknya halus
-
Aplikasinya tipis
Over setting powder justru membuat kerutan lebih terlihat.
Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Saat Memakai Concealer Under Eye
Walau sering dipakai, concealer under eye tetap menyimpan jebakan kecil.
A. Memakai Concealer Terlalu Terang
Ini membuat wajah terlihat “flashback” atau seperti topeng.
B. Terlalu Banyak Produk
Concealer tebal = creasing cepat.
C. Melewatkan Hydration
Area kering akan membuat concealer menggumpal.
D. Aplikasi Terlalu Dekat ke Bawah Mata
Biarkan sedikit ruang agar produk tidak masuk ke garis halus.
E. Tidak Memeriksa di Cahaya Matahari
Apa yang terlihat bagus di kamar bisa terlihat kusam di outdoor.
Kesalahan kecil ini sering tidak disadari, padahal bisa mengubah seluruh tampilan makeup.
Kesimpulan: Concealer Under Eye adalah Kunci Tampilan Segar dan Percaya Diri Setiap Hari
Concealer under eye bukan hanya produk makeup, tetapi alat kecil yang memberi rasa percaya diri. Ia menyembunyikan rasa lelah, menyamarkan bekas begadang, dan memberi sentuhan cerah pada wajah dalam beberapa detik saja.
Ketika dipilih dengan shade yang tepat, formula yang sesuai, dan teknik aplikasi yang benar, concealer mampu menciptakan tampilan yang natural, halus, dan menyatu dengan kulit. Entah Anda pekerja kantoran, mahasiswa yang harus begadang untuk skripsi, content creator, atau sekadar ingin terlihat lebih segar saat bertemu orang, concealer adalah teman kecil yang selalu bisa diandalkan.
Dalam beauty standard modern yang semakin menekankan tampilan sehat dan natural, concealer under eye menjadi senjata utama untuk “menyegarkan wajah tanpa terlihat berusaha terlalu keras”.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Beauty
Baca Juga Artikel Dari: Cushion Dewy Finish: Rahasia Kulit Glowing Lembap Ala Generasi Modern
