Jakarta, autonomicmaterials.com – Di sebuah wilayah kering dan tandus di barat daya Maroko, berdiri pohon argan yang hanya tumbuh di sana. Daunnya tebal, batangnya kuat, dan buahnya kecil berwarna kekuningan. Siapa sangka dari biji kecil di dalam buah itulah lahir minyak yang kini disebut sebagai liquid gold atau minyak emas cair: Argan Oil.
Minyak ini telah digunakan selama berabad-abad oleh wanita suku Berber di Maroko. Mereka memakainya untuk melembapkan kulit, melindungi rambut dari panas gurun, bahkan untuk merawat luka kecil akibat iklim ekstrem. Tradisi itu diwariskan turun-temurun hingga akhirnya menarik perhatian dunia modern.
Fakta menariknya, proses pembuatan minyak argan tidak mudah.
Butuh lebih dari 30 kilogram buah argan untuk menghasilkan satu liter minyak murni.
Para wanita lokal biasanya mengumpulkan buah argan yang matang, menjemurnya di bawah sinar matahari, kemudian memecah bijinya secara manual menggunakan batu. Biji-biji itu lalu dipanggang (untuk minyak kuliner) atau diperas dingin (untuk kecantikan). Prosesnya bisa memakan waktu berjam-jam.
Karena itulah, argan oil dianggap mewah—bukan hanya karena hasil akhirnya yang berharga, tapi juga karena setiap tetesnya adalah hasil kerja keras dan ketelatenan manusia.
Kini, berkat kemajuan teknologi dan permintaan industri kecantikan global, minyak argan telah diekstraksi secara modern tanpa mengurangi kandungan nutrisi alaminya.
Dan dalam bentuk facial oil argan, minyak ini menjadi salah satu produk perawatan wajah paling dicari di seluruh dunia.
Kandungan Ajaib di Balik Facial Oil Argan

Apa yang membuat facial oil argan begitu istimewa?
Jawabannya terletak pada komposisi alami yang luar biasa kaya.
Minyak ini mengandung:
-
Vitamin E (Tocopherol) dalam jumlah tinggi – antioksidan kuat yang membantu melindungi kulit dari radikal bebas dan penuaan dini.
-
Asam lemak esensial seperti omega-6 dan omega-9 – membantu memperkuat lapisan pelindung kulit dan menjaga kelembapan alami.
-
Squalene – zat alami yang juga ditemukan dalam kulit manusia, berfungsi menjaga elastisitas dan hidrasi.
-
Polifenol dan sterol – membantu menenangkan kulit yang meradang serta mempercepat regenerasi sel.
Karena sifatnya yang ringan, argan oil cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit berminyak.
Ya, kedengarannya aneh—minyak untuk kulit berminyak—tapi faktanya argan oil bisa membantu mengatur produksi sebum, sehingga kulit justru lebih seimbang dan tidak “over oily.”
Sebuah penelitian dermatologis bahkan menunjukkan bahwa penggunaan facial oil berbahan dasar argan secara rutin selama empat minggu dapat meningkatkan kelembapan kulit hingga 40% dan mengurangi garis halus pada wajah.
Bayangkan: satu bahan alami mampu memberikan efek pelembap, anti-aging, sekaligus pelindung dari polusi. Tidak heran jika banyak brand kecantikan ternama, dari The Ordinary hingga L’Occitane, memasukkan argan oil sebagai bahan utama dalam produk mereka.
Manfaat Utama Facial Oil Argan untuk Kulit Wajah
Setiap tetes facial oil argan membawa manfaat yang terasa nyata pada kulit.
Namun, efek terbaiknya bergantung pada cara pemakaian dan konsistensi.
Berikut beberapa manfaat utama yang membuat minyak ini begitu dicintai oleh para pecinta skincare:
a. Melembapkan Tanpa Rasa Berat
Argan oil dikenal ringan dan cepat menyerap.
Tidak meninggalkan rasa lengket atau berminyak berlebih di permukaan kulit.
Cukup 2–3 tetes setiap pagi dan malam hari, kulit terasa lebih lembap dan kenyal.
Kandungan asam linoleatnya membantu mengunci kelembapan alami kulit dan menjaga kadar air di lapisan epidermis.
b. Menghaluskan dan Mencerahkan
Kandungan antioksidan tinggi membuat kulit tampak lebih cerah dan sehat.
Banyak pengguna mengaku bahwa setelah rutin menggunakan facial oil argan selama dua minggu, tekstur kulit mereka terasa lebih halus, terutama di area pipi dan dahi yang cenderung kering.
c. Mengurangi Jerawat dan Peradangan
Meski terdengar paradoks, minyak ini justru mampu melawan jerawat.
Kandungan linoleic acid berperan dalam menyeimbangkan kadar sebum, sementara antioksidannya membantu menenangkan kulit yang meradang.
Beberapa dermatolog bahkan merekomendasikannya sebagai natural acne treatment untuk kulit sensitif.
d. Menunda Penuaan Dini
Vitamin E dan polifenol di dalamnya melawan efek radikal bebas akibat sinar matahari dan polusi.
Dengan penggunaan rutin, kulit tampak lebih kencang dan garis halus memudar.
Tak heran, facial oil argan sering dijuluki sebagai “anti-aging elixir.”
e. Melindungi Kulit dari Lingkungan
Minyak ini membentuk lapisan pelindung alami yang menjaga kulit dari paparan udara kering, AC, dan sinar UV (meski tetap perlu tabir surya).
Dalam jangka panjang, pelindung ini mencegah kerusakan kolagen dan menjaga kulit tetap sehat.
Cara Tepat Menggunakan Facial Oil Argan
Banyak orang masih salah kaprah soal cara memakai facial oil.
Beberapa menuangkannya terlalu banyak, sementara yang lain menggunakannya di urutan skincare yang salah. Padahal, kunci hasil optimal terletak pada takaran dan urutan.
Berikut cara pemakaian yang disarankan oleh para ahli kecantikan:
-
Gunakan setelah toner dan serum.
Facial oil bekerja paling baik di atas kulit yang lembap. Setelah membersihkan wajah dan menggunakan toner atau serum berbasis air, baru oleskan 2–3 tetes minyak argan. -
Tekan, jangan gosok.
Gunakan jari tangan dan aplikasikan dengan gerakan pressing lembut ke seluruh wajah. Cara ini membantu minyak meresap tanpa mengganggu lapisan skincare lain. -
Campurkan dengan pelembap.
Jika kamu memiliki kulit sangat kering, campurkan setetes facial oil argan ke dalam krim pelembap favoritmu untuk efek hidrasi ekstra. -
Gunakan malam hari untuk hasil maksimal.
Kulit beregenerasi paling aktif saat tidur, sehingga penggunaan facial oil di malam hari dapat memaksimalkan perbaikan kulit alami. -
Jangan berlebihan.
Lebih banyak bukan berarti lebih baik. Cukup 2–3 tetes sudah cukup untuk wajah dan leher. Penggunaan berlebihan justru bisa menyumbat pori-pori, terutama bagi kulit kombinasi.
Seorang pengguna setia dari Bandung bercerita bahwa awalnya ia ragu memakai minyak di wajahnya. Tapi setelah rutin menggunakan facial oil argan selama sebulan, ia merasakan perubahan signifikan: kulit yang tadinya kusam jadi lebih glowing alami tanpa makeup tebal.
“Saya pikir minyak itu bikin jerawatan, ternyata malah bikin kulit saya sehat,” katanya.
Argan Oil dalam Tren Kecantikan Modern
Dunia kecantikan selalu berputar cepat.
Namun di tengah banjir produk dengan formula kimia kompleks, muncul gerakan besar menuju “clean beauty”—konsep kecantikan yang menekankan bahan alami, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Dan di sinilah facial oil argan menemukan tempatnya.
Banyak influencer kecantikan dan dermatolog memuji argan oil karena keuniversalannya.
Ia cocok untuk semua jenis kulit—dari kering hingga berminyak, dari muda hingga dewasa.
Selain itu, proses produksinya yang melibatkan komunitas wanita di Maroko menjadikannya bagian dari sistem ekonomi berkelanjutan.
Beberapa brand besar bahkan memastikan produk argan mereka bersertifikat Fair Trade, di mana sebagian keuntungan dikembalikan ke masyarakat lokal.
Dengan demikian, setiap botol facial oil argan bukan hanya membantu kulit, tapi juga memberdayakan perempuan di negara asalnya.
Tren multi-purpose skincare juga membuat minyak argan semakin diminati.
Kini, penggunaannya tak terbatas pada wajah saja—ia juga bisa untuk rambut, kuku, bahkan campuran body oil.
Sifatnya yang ringan membuatnya mudah menyatu dengan berbagai produk kecantikan lain, seperti foundation atau lip balm.
Argan Oil vs Facial Oil Lain: Apa Bedanya?
Pasar skincare kini dibanjiri berbagai jenis facial oil—jojoba, rosehip, marula, hingga grapeseed.
Namun, apa yang membuat argan oil menonjol?
-
Tekstur: Argan oil lebih ringan dibandingkan olive oil dan tidak seberminyak marula oil.
-
Kandungan antioksidan: Lebih tinggi dari kebanyakan minyak wajah lain, sehingga lebih efektif untuk melawan radikal bebas.
-
Stabilitas: Argan oil memiliki ketahanan oksidasi yang tinggi, artinya tidak mudah tengik meskipun disimpan lama.
-
Aroma alami: Lembut dan tidak menyengat, cocok bagi yang sensitif terhadap wangi produk skincare.
Jika rosehip oil dikenal bagus untuk mencerahkan, dan jojoba oil untuk keseimbangan sebum, maka argan oil adalah jack of all trades—minyak serbaguna yang bisa melembapkan, melindungi, dan memperbaiki kondisi kulit dalam satu langkah.
Catatan Penting: Memilih Facial Oil Argan yang Asli
Karena popularitasnya tinggi, tak sedikit produk yang mengklaim mengandung argan oil padahal hanya sedikit atau bahkan bukan minyak murni.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, kamu harus memastikan produk yang digunakan adalah 100% pure cold-pressed argan oil.
Perhatikan hal berikut:
-
Warna: Minyak argan asli berwarna kuning keemasan, tidak terlalu bening atau terlalu pekat.
-
Aroma: Harus memiliki aroma kacang halus yang lembut, bukan bau sintetis atau wangi parfum.
-
Kandungan: Pastikan di label hanya tertulis Argania Spinosa Kernel Oil tanpa tambahan silikon atau pewangi.
-
Kemasan: Simpan dalam botol kaca gelap karena cahaya bisa merusak kandungan aktif di dalam minyak.
Membeli produk dari brand terpercaya lebih disarankan, meski harganya sedikit lebih mahal.
Ingat, argan oil murni memang tidak murah—jika terlalu murah, besar kemungkinan bukan produk asli.
Kesimpulan: Kecantikan Alami Dimulai dari Satu Tetes Argan
Facial oil argan bukan sekadar tren kecantikan sementara.
Ia adalah perpaduan antara warisan budaya kuno dan ilmu modern yang membawa manfaat nyata bagi kulit manusia.
Dari padang gurun Maroko hingga rak skincare di kamar kita, argan oil membuktikan bahwa keindahan sejati datang dari alam.
Dalam satu tetes kecil terkandung kelembutan, kekuatan, dan keseimbangan—tiga hal yang dibutuhkan setiap kulit untuk tampil sehat dan bercahaya.
Jadi, jika kamu sedang mencari produk yang simpel tapi multifungsi, facial oil argan bisa jadi pilihan terbaik.
Ia bukan hanya memberi kelembapan, tapi juga rasa percaya diri—bahwa kamu sedang merawat kulitmu dengan cara paling alami yang pernah ditemukan manusia.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Beauty
Baca Juga Artikel Dari: Masker Clay Alami: Rahasia Kulit Bersih dan Sehat dari Sentuhan Alam
