JAKARTA, autonomicmaterials.com – Memiliki senyum yang bersih dan cerah tentu menjadi dambaan banyak orang. Salah satu cara yang semakin populer untuk mewujudkannya adalah melalui bleaching gigi. Prosedur ini dinilai cepat, efektif, dan aman jika dilakukan dengan cara yang tepat. Dalam artikel ini, saya akan membahas tuntas tentang bleaching gigi, mulai dari definisinya, manfaat, prosedur, hingga efek samping dan tips perawatannya.
Apa Itu Bleaching Gigi?
Bleaching gigi merupakan proses pemutihan gigi dengan menggunakan bahan kimia tertentu, seperti hidrogen peroksida atau karbamid peroksida. Bahan ini mampu menembus lapisan email gigi dan memecah noda sehingga warna gigi menjadi lebih cerah.
Meskipun banyak yang mengira bleaching hanya dilakukan di klinik, faktanya sekarang tersedia juga produk bleaching rumahan. Namun, hasilnya tentu berbeda dengan yang dilakukan oleh dokter gigi profesional.
Mengapa Banyak Orang Tertarik Melakukan Bleaching Gigi?
Saya pribadi tertarik mencoba bleaching gigi karena warnanya sudah menguning akibat kebiasaan minum kopi dan teh. Seiring waktu, noda tersebut makin membandel meskipun saya rutin menyikat gigi. Tidak heran, semakin banyak orang mengambil keputusan yang sama.
Sebenarnya, alasan umum seseorang ingin melakukan bleaching gigi meliputi:
-
Ingin tampil lebih percaya diri saat tersenyum
-
Ingin menghilangkan noda akibat rokok, kopi, atau makanan tertentu
-
Persiapan acara penting seperti pernikahan, wisuda, atau sesi pemotretan
Proses Bleaching Gigi di Klinik Gigi
Secara umum, bleaching gigi di klinik dilakukan dalam satu atau dua sesi. Berikut adalah tahapan umumnya:
-
Pemeriksaan awal
Dokter akan memeriksa kondisi gigi dan gusi terlebih dahulu. Bila ada karies atau plak, biasanya akan dibersihkan dulu. -
Proteksi gusi dan jaringan lunak
Sebelum pemutihan, gusi akan dilindungi menggunakan bahan khusus agar tidak terkena zat bleaching. -
Aplikasi bahan bleaching
Dokter mengoleskan gel bleaching yang biasanya mengandung hidrogen peroksida. -
Aktivasi dengan lampu khusus
Gel akan diaktifkan menggunakan sinar LED atau laser, tergantung alat yang digunakan klinik tersebut. -
Hasil akhir
Setelah proses selesai, hasilnya bisa langsung terlihat. Biasanya warna gigi naik 2–8 tingkat lebih cerah.
Rumah: Apakah Efektif?
Saat ini, banyak tersedia produk pemutih gigi yang bisa digunakan di rumah, seperti:
-
Strip pemutih gigi
-
Gel bleaching dengan tray khusus
-
Pasta gigi pemutih
-
Mouthwash pemutih
Namun, Anda perlu ingat bahwa produk rumahan biasanya memiliki kadar bahan aktif yang lebih rendah. Oleh karena itu, hasilnya tidak secepat bleaching di klinik. Meski begitu, jika dilakukan secara konsisten, efeknya tetap bisa terlihat dalam beberapa minggu.
Perbedaan Bleaching dan Scaling
Sebagian orang sering keliru membedakan bleaching dengan scaling. Padahal keduanya sangat berbeda baik dari tujuan maupun prosedurnya.
-
Scaling adalah prosedur untuk menghilangkan karang dan plak gigi menggunakan alat getar ultrasonik.
-
Bleaching bertujuan untuk memutihkan warna gigi, bukan membersihkan kotoran.
Jadi, meskipun Anda rutin scaling, warna gigi tidak otomatis menjadi putih. Biasanya dokter menyarankan melakukan scaling terlebih dahulu sebelum bleaching agar hasilnya lebih maksimal.
Siapa Saja yang Tidak Disarankan Melakukan Bleaching Gigi?
Meskipun bleaching tergolong aman, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak disarankan menjalani prosedur ini, seperti:
-
Ibu hamil dan menyusui
-
Anak-anak di bawah usia 16 tahun
-
Penderita gigi sensitif atau memiliki penyakit gusi
-
Orang yang alergi terhadap bahan bleaching
Jika Anda termasuk dalam kategori di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk alternatif lainnya.
Efek Samping yang Mungkin Terjadi Setelah Bleaching
Walaupun hasilnya memuaskan, bleaching gigi tetap memiliki risiko efek samping. Saya sendiri sempat mengalami gigi agak ngilu selama dua hari setelah prosedur.
Beberapa efek samping yang sering dilaporkan antara lain:
-
Gigi ngilu atau hipersensitif
Hal ini biasanya bersifat sementara dan bisa mereda dengan sendirinya. -
Iritasi gusi
Jika bahan bleaching mengenai gusi, bisa terjadi kemerahan atau nyeri. -
Warna gigi tidak merata
Terjadi bila terdapat tambalan atau gigi palsu yang tidak bisa berubah warna seperti gigi asli.
Untuk meminimalisir efek samping, penting sekali mengikuti anjuran dokter dan tidak memaksakan diri menggunakan produk yang tidak teruji.
Tips Merawat Gigi Setelah Bleaching
Setelah berhasil memutihkan gigi, tentu Anda tidak ingin warnanya kembali kusam, bukan? Oleh karena itu, perawatan pasca-bleaching sangatlah penting.
Berikut beberapa tips praktis yang bisa Anda lakukan:
-
Hindari makanan dan minuman berwarna gelap seperti kopi, teh, dan soda selama 48 jam pertama.
-
Gunakan sedotan jika ingin minum minuman berwarna.
-
Sikat gigi secara rutin dua kali sehari dengan pasta gigi non-abrasif.
-
Hindari merokok karena nikotin dapat membuat gigi kembali menguning.
-
Rutin kontrol ke dokter gigi untuk pengecekan dan perawatan lanjutan.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, hasil bleaching bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga 1–2 tahun.
Apakah Bleaching Bisa Membuat Gigi Jadi Tipis?
Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang, termasuk saya saat pertama kali ingin mencoba. Kekhawatiran bahwa bleaching bisa merusak enamel memang cukup umum. Namun faktanya, jika dilakukan dengan teknik yang benar dan oleh tenaga profesional, bleaching tidak akan merusak struktur gigi.
Masalah biasanya muncul saat prosedur dilakukan sembarangan atau terlalu sering. Oleh karena itu, penting untuk tidak melakukan bleaching lebih dari dua kali dalam setahun, kecuali atas saran dokter.
Biaya di Indonesia
Harga bleaching gigi bervariasi tergantung pada klinik, bahan yang digunakan, dan lokasi. Namun secara umum, berikut kisaran biaya bleaching:
-
Bleaching klinik (in-office): Rp1.500.000 – Rp3.000.000 per sesi
-
Bleaching rumahan (take home kit): Rp500.000 – Rp1.500.000
-
Produk OTC (strip, pasta, dll): Rp50.000 – Rp500.000
Meskipun harganya tidak murah, banyak orang tetap menganggapnya sepadan dengan hasil yang didapat. Saya sendiri merasa lebih percaya diri setelah bleaching, apalagi saat harus tampil di depan umum.
Fakta Menarik Tentang Bleaching Gigi
Sebagai penutup, berikut beberapa fakta menarik yang mungkin belum Anda tahu:
-
Prosedur bleaching pertama kali dikembangkan pada tahun 1989.
-
Efek bleaching lebih tahan lama pada orang yang tidak merokok dan menjaga pola makan.
-
Gigi yang sudah ditambal atau memakai crown tidak bisa diputihkan.
-
Ada bleaching tanpa cahaya, tetapi hasilnya lebih lambat dibandingkan yang memakai sinar LED.
Senyum Lebih Cerah dan Percaya Diri
Dari semua penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa bleaching gigi adalah solusi efektif dan modern untuk mempercantik penampilan. Meskipun tidak permanen, hasilnya bisa sangat memuaskan jika dirawat dengan baik.
Terlebih lagi, prosedur ini tidak hanya tentang estetika. Saya merasa lebih semangat berbicara dan tersenyum karena gigi terlihat lebih bersih. Tapi tentu, semua harus dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan.
Temukan informasi lengkapnya Tentang: Beauty
Baca Juga Artikel Berikut: Sulam Alis: Solusi Cantik untuk Tampilan Alis yang Natural
Berikut Website Resmi Kami: bosjoko