Jakarta, autonomicmaterials.com – Sore itu, saya lagi nonton video get-ready-with-me dari salah satu beauty creator favorit di TikTok. Di awal, dia pakai sesuatu yang… jujur aja, kelihatan aneh: krim oranye terang di bawah mata, hijau mint di pipi, dan ungu di dahi. Sekilas kayak makeup Halloween. Tapi lima menit kemudian? Wajahnya kelihatan rata, cerah, dan flawless. Gak ada bekas jerawat, gak ada dark circle.
Saya langsung Googling: “kenapa orang pakai warna-warni di muka sebelum foundation?”
Dan inilah jawaban dunia makeup yang saya temukan: Color Correcting.
Color correcting atau koreksi warna adalah teknik makeup yang sudah lama dipakai para MUA (Makeup Artist), tapi baru populer di kalangan beauty enthusiast berkat viralnya TikTok dan YouTube Shorts. Intinya, teknik ini menggunakan warna-warna “berlawanan” di roda warna (color wheel) untuk menetralkan kekurangan pada kulit seperti kemerahan, kusam, keunguan, atau bekas jerawat.
Bukan sulap, bukan high-coverage, tapi ilmu warna dasar yang akhirnya bikin wajah kita “netral” dan siap menerima makeup dengan hasil akhir jauh lebih smooth.
Apa Itu Color Correcting dan Bagaimana Cara Kerjanya Secara Sederhana?
Banyak yang langsung mikir: “Ini perlu banget, ya?” Jawaban jujurnya: nggak semua orang butuh, tapi buat yang struggling dengan masalah kulit tertentu, ini life-changing.
Jadi begini: color correcting memanfaatkan prinsip komplementer warna, di mana dua warna yang saling berseberangan di roda warna akan saling menetralkan. Kalau kamu pernah belajar seni lukis, kamu pasti tahu teori ini.
Misalnya:
-
Hijau vs Merah → untuk menetralkan kemerahan akibat jerawat, ruam, atau rosacea.
-
Oranye/Peach vs Biru/Ungu → untuk dark circle di bawah mata atau area gelap di mulut.
-
Kuning vs Ungu → untuk mencerahkan kulit kusam atau bagian wajah yang cenderung abu.
-
Ungu/Lavender vs Kuning Kemerahan → buat yang punya kulit sallow (kuning kusam).
Jadi alih-alih nutupin masalah kulit dengan lapisan tebal concealer atau foundation, kamu netralin dulu warnanya. Setelah itu, kamu baru masuk ke tahap base makeup seperti biasa. Hasilnya? Lebih tipis, lebih natural, lebih tahan lama.
Bayangin kayak kamu ngecat dinding. Kalau ada noda gelap, kamu perlu primer warna putih dulu biar cat akhirnya bisa keluar dengan warna asli. Nah, wajah kamu juga gitu.
Jenis-Jenis Color Corrector dan Cara Pakai yang Benar (Bukan Asal Totol)
Masalah terbesar dari color correcting adalah… orang sering salah pakai. Banyak yang mikir cukup ditotol kayak face paint terus langsung ditimpa foundation. Padahal, tiap warna punya area target dan teknik pengaplikasian yang spesifik.
Mari kita bedah satu per satu.
A. Hijau – Penjinak Kemerahan
Cocok untuk: kulit sensitif, bekas jerawat merah, cuping hidung yang kemerahan, pipi merah akibat rosacea.
Cara pakai: Totol sedikit di area kemerahan, lalu blend pelan pakai jari atau sponge kecil. Jangan terlalu banyak. Tujuannya bukan menutup, tapi menetralkan.
Produk rekomendasi:
-
LA Girl Pro Conceal Green
-
NYX Color Correcting Concealer Palette
-
Emina City Chic Green Cream (buat pemula)
B. Oranye & Peach – Penangkal Mata Panda
Cocok untuk: under eye gelap kebiruan, sudut bibir gelap, sekitar hidung yang ungu.
Gunakan peach untuk kulit cerah, oranye medium untuk kulit sawo matang, dan oranye tua atau merah bata untuk kulit gelap.
Cara pakai: Aplikasikan tipis sebelum concealer. Fokus di area terdalam mata (dekat pangkal hidung), blend sampai hampir hilang warnanya.
Produk rekomendasi:
-
Pixy Make It Glow Peach
-
Bobbi Brown Corrector
-
The SAEM Cover Perfection Tip Corrector (versi Salmon)
C. Ungu/Lavender – Pencerah Kulit Kusam
Cocok untuk: kulit kuning kusam, wajah nggak segar, atau warna kulit tidak merata.
Biasanya dipakai di seluruh wajah (tipis banget ya!) sebagai primer pencerah. Kalau kulitmu tampak kusam padahal kamu cukup tidur dan skincare-an? Coba deh ini.
Produk rekomendasi:
-
Make Over Corrective Base Makeup (Shade Purple)
-
Etude House Face Blur Lavender
-
Wardah Colorfit Tone Up Cream
D. Kuning – Pembalik Duka Kehijauan
Cocok untuk: bekas lebam, vein yang terlalu kelihatan, atau bagian bawah mata berwarna hijau-biru.
Cara pakai: Mirip concealer biasa, tapi teksturnya cenderung creamy. Gunakan tipis-tipis saja, lalu tutup dengan concealer skin-tone.
Produk rekomendasi:
-
Focallure Color Concealer (Yellow)
-
Benefit Lemon Aid
Langkah-Langkah Color Correcting: Urutan Ajaib Biar Makeup Jadi Lebih Nyatu
Setelah tahu warnanya, sekarang mari kita bahas urutannya. Karena salah urutan = makeup cracking, nggeser, atau bahkan belang.
Langkah 1: Prep Wajah
Cleanser, toner, serum, dan moisturizer wajib hukumnya. Pastikan wajah lembap dan siap menahan makeup.
Langkah 2: Primer (Opsional)
Kalau kamu punya pori besar atau oily, pakai primer sebelum color corrector biar hasilnya nempel dan tahan lama.
Langkah 3: Color Corrector
Ambil dikit aja—sekali totol kecil, lalu blend. Kamu gak butuh banyak. Fokus di titik masalah, bukan seluruh wajah. Kalau warnanya masih mencolok, berarti terlalu tebal.
Langkah 4: Concealer Skin-Tone
Pakai concealer warna netral sesuai kulitmu DI ATAS corrector. Jangan digesek, tapi tap pakai sponge biar warnanya tetap netral.
Langkah 5: Foundation (Kalau Perlu)
Kalau kamu udah pakai concealer, kadang foundation jadi gak terlalu dibutuhkan tebal-tebal. Aplikasikan tipis, ratakan dengan sponge.
Langkah 6: Setting
Gunakan setting powder translucent atau warna kulit. Fokus di under-eye atau bagian yang tadi dikoreksi.
Bonus: Semprot Setting Spray
Ini bikin semuanya nge-blend dan lebih tahan lama. Trust me.
Apakah Color Correcting Cocok untuk Semua Orang? Ini Jawabannya
Short answer: Tidak semua orang butuh. Tapi semua orang boleh coba.
Color correcting bukan kewajiban. Kalau kamu sudah puas dengan complexion kamu, atau kalau kamu suka gaya makeup no-makeup, itu sah-sah aja. Tapi kalau kamu merasa sering “kenapa ya dark circle aku nggak pernah ketutup?” — coba teknik ini sekali. Hasilnya bisa bikin kamu berpikir, “kenapa nggak dari dulu?”
Ideal Buat Siapa?
-
Kamu yang punya bekas jerawat merah bandel dan susah ditutup foundation biasa.
-
Kamu yang punya mata panda permanen yang gak ngefek pakai concealer doang.
-
Kamu yang tampil di kamera (Zoom meeting, live, content creator) dan butuh tampilan even skin tone.
-
Kamu yang pengen makeup lebih ringan tapi tetap coverage.
Tapi ingat, less is more. Jangan sampai color correcting malah jadi “color layering” yang bikin wajah berat dan cakey.
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Color Correcting (dan Cara Menghindarinya)
Yes, teknik ini powerful. Tapi juga gampang salah kaprah. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi:
1. Pakai Kebanyakan
Color corrector itu seperti bumbu dapur. Kebanyakan malah bikin aneh. Gunakan secukupnya, di area target aja.
2. Gak Blend Sampai Hilang
Kalau warna corrector masih kelihatan jelas bahkan setelah foundation, artinya kamu kurang blend. Harus halus, menyatu, dan gak bikin belang.
3. Salah Pilih Warna
Orang kulit terang pakai oranye bata? Salah. Orang kulit gelap pakai peach pucat? Juga salah. Sesuaikan shade dengan skin tone dan area.
4. Langsung ke Foundation Tanpa Concealer
Khusus untuk area under-eye, color corrector butuh jembatan: setelah corrector → concealer → foundation. Kalau langsung, hasilnya bisa keabu-abuan.
5. Pakai di Seluruh Wajah
Terkecuali ungu untuk brightening, color corrector sebaiknya hanya digunakan di titik-titik permasalahan, bukan kayak skincare.
Penutup: Color Correcting Itu Trik Lama yang Layak Di-revival-kan
Color correcting mungkin bukan teknik baru. Tapi di era di mana semua orang ingin tvtoto tampil flawless di depan kamera, under cahaya ring light, dan dalam waktu singkat—trik ini bisa jadi rahasia yang menyelamatkan hari.
Buat saya pribadi, setelah menemukan bahwa dark circle saya bisa “diakali” tanpa layer concealer tebal, saya jadi lebih pede tampil bare-skin look dengan hasil clean. Bukan karena kulit saya sempurna, tapi karena saya tahu cara main warna.
Dan bukankah itu inti dari makeup? Bukan menutupi, tapi mengontrol ilusi.
Jadi, kalau kamu belum pernah coba color correcting, sekarang waktu yang pas. Siapa tahu kamu gak butuh upgrade foundation mahal—cukup tambahkan satu langkah kecil ini ke rutinitasmu.
Baca Juga Artikel dari: Into You LipMud: Lipstik Lembut Tvtoto & Tahan Lama
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Beauty